Kemahasiswaan Politeknik Pos Indonesia usung Metaverse untuk program kerja 2022
Metaverse ini diibaratkan seperti sebuah wadah yang besar. Pada Metaverse, semua serba digital melalui Virtual Reality. Nantinya showbiz, entertainment, konser musik, fashion show, demo masak, talkshow, dan sebagainya itu semuanya mungkin terjadi di dunia virtual.
Ini merupakan challenge yang luar biasa, sangat sulit juga sebenarnya, karena ilmu itu terus berkembang, teknologi juga berkembang, sementara dosen di kelompokkan dengan keilmuan masing-masing. Riset Metaverse itu harus multidisiplin, ada psikologinya, ada blockchainnya. Jadi ketika kita bisa membuat holistic riset atau hotistic kurikulum mengenai Metaverse, itu yang sulit di struktur pendidikan di kampus-kampus di Indonesia.
Metaverse versi Zuckerberg digambarkan sebagai ruang virtual, di mana para penjelajah dapat melakukan berbagai aktivitas layaknya di dunia nyata, sepertinya melangsungkan rapat kantor, konferensi video, presentasi, hingga aktivitas hiburan seperti menonton konser dan belanja produk brand ternama.
Dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa didorong untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang lebih relavan dengan dunia industri. Sehingga perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri saat ini.
Post a Comment